Tag: Tri Hita Karana
DENPASAR, NusaBali.com - Serangkaian upacara Tumpek Kandang, Saniscara Kliwon Uye, Sabtu (29/1/2022), ribuan bibit ikan nila dan mujair ditebar di Dam Oongan, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara.
DENPASAR, NusaBali.com
Wayan seorang anak yang gemar bermain wayang. Ia memiliki wayang plastik yang begitu disayanginya: Bhatari Sri. Namun oleh suatu sebab, wayang itu hanyut dan tenggelam.
DENPASAR, NusaBali
Situasi Covid-19 yang saat ini melanda seluruh dunia memiliki dampak besar di Bali dengan lumpuhnya sektor pariwisata.
Pertanian berkelanjutan yang bertumpu pada dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan kian menjadi paradigma pola pembangunan pertanian saat ini. Namun, masih terdapat berbagai masalah yang ditemukan dalam implementasinya di Indonesia, salah satunya degradasi lingkungan yang turut berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan kegiatan ekonomi masyarakat.
Satu lagi kedai kopi yang lagi hits di Bali. Kedai ini beralamat di di Jalan Dalung Permai Blok C Nomor 25, Badung. Selain citarasanya yang memanjakan lidah, ternyata kedai ini berciri khas Bali lho.
Masyarakat Bali terkenal sangat religius. Tri Hita Karana adalah filsafat hidup yang begitu mendalam dalam kehidupan masyarakat Bali yang cenderung agraris.
Masyarakat adat Bali dalam kesehariannya diatur dengan hukum adat yang mayoritasnya menganut agama Hindu.
Apuan Peduli, sebuah komunitas peduli kemanusiaan di Banjar Apuan, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Komunitas ini menggekar aksi sosial pengobatan gratis di balai banjar setempat, Senin (17/5).
Pemerintah Provinsi Bali terus berkomitmen untuk mengembangkan ruang publik sebagai pusat kebudayaan dan sarana interaksi sosial.
Topik Pilihan
-
-
-
-
-
-
Buleleng 14 May 2024 Disdikpora Buka Layanan Pengaduan PPDB
-
-
-
Badung 14 May 2024 Pantai Kuta Jadi Lokasi Pameran UMKM
Berita Foto
Pelatihan Industri Sandang
Persiapan Lokasi Kunjungan Delegasi WWF
Siap Dikunjungi Delegasi WWF
Perkembangan Kunjungan Wisman di Bali
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Larut dalam Bhakti
yady evaṃ tarhi bhaktiḥ kathaṃ syād ity āha tatrādau para-lokato bhayam ataḥ puṇye matir jāyate sambhedas tata eva sādhuṣu bhavet teṣām prasādodayāt śraddhā syāt bhgavat-kathaāsu ca tato bhaktir viraktis tatas tattva-jñānam amanda-sāndra-paramānandaṃ samudyotate (Hari-bhakti-kalpa-latikā, 41)